Sekarang banyak orang suka kekonyolan
Sedangkan bungkam pada keprihatinan
Terlalu semangat buly membuly
Terlalu lemas untuk peduli
Terlalu kaya untuk kehidupan sehari-hari
Tapi terlalu miskin untuk dibagi
Terlalu jauh peduli dengan bulan dari pada saudara sendiri
Terlalu retorika untuk loyalitas
Tapi mati solidaritas
Terlalu banyak membaca buku dan kitab suci
Sehingga kurang membaca dan memahami lingkungan sekitar
Sibuk dengan tuhan sedang tetangganya kelaparan
Guyub rukun untuk senang-senang
Kemudian menjadi tak kenal ketika satu diantaranya kesusahan
Sebenarnya mati kepeduliannya karena selalu memikirkan diri sendiri
Tapi berteriak paling keras tentang pengorbanan.
Ini cerita tentangku, dia, dan kau
Mojokerto, januari 2016
0 komentar:
Posting Komentar