Terlarut dalam Hening malam
mencaci
siapapun yang bisa dicaci
mencerca
semua yang menghalangi
Tuhan
pun tak lepas dari semua itu
ketika
sekarat tuhan benar-benar dijadikan tuhan
ketika
melarat Tuhan selalu dijadikan alasan
ketika
kaya Tuhan selalu diNomer duakan
kata
Gus Mus "kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana"
pertanyaan-pertanyaan
mencuat
semuanya
bukan untuk mencari jawaban
melainkan
untuk mengingatkan
betapa
rendahnya martabat kita dihadapan Tuhan
aku,
kamu, dia dan juga merekasama-sama manusia
sama-sama
beragamasama-sama bertuhan
Bukan
surga yang kita cari,tapi sesuap nasi
sesuap
nasi untuk, pemulung, pengemis
dan
gembel yang sedang menari-nari dibawah jembatan
meraka
menari menyanyi untuk menutupi kesedihan
kesedihan
karena mungkin mereka jauh dengan tuhan,
Tidakkk.....
kami tak bersedih karena jauh dengan tuhan
lantas
bersedih karena apa?
mereka
bersedih karena Beras (jawab seorang malaikat)
beras
yang tak pernah mau kompromi dengan mereka
beras
yang penuh dengan kecoa lah yang bisa mereka nikmati
lantas
kemana peran tuhanmu?
TUHAN
KITA (jawab dengan muka memerah)
iya
TUHAN KITA (jawabku)
Tuhan
Telah menitipkan orang-orang ini pada pemimpinmu
terus
sekarang dimana mereka?
tanyalah
pada Daging-daging dan beras-beras yang kau makan
04-06-13'#secangkirharapanembun